Sosialisasi

Pendidikan Pemilih di Tiga Sekolah

(7/9), KPU Kabupaten Semarang melaksanakan pendidikan pemilih dalam rangka Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SMAN 1 Pabelan, SMK Islam Sudirman 1 Ambarawa, dan SMPN 5 Ungaran. Kegiatan diikuti oleh siswa kelas X, XI, dan VIII. Aris Mufid selaku divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu menyampaikan materi yang menjadi narasumber di SMAN 1 Pabelan menyampaikan tentang anak muda yang berdemokrasi dan berkualitas. Aris berharap bahwa pemuda tidak apatis terhadap Pemilu. Siti Solichah selaku divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia yang menjadi narasumber di SMK Islam Sudirman 1 Ambarawa menyampaikan tentang Demokrasi di Sekolah dan Pemilu. "Sebagai generasi bangsa yang cerdas harus ikut berperan dalam proses demokrasi minimal jadi pemilih yang baik dengan menentukan pilihan, tidak golput," imbuh Solichah. Sedangkan di SMPN 5 Ungaran, Akhmad Ilman Nafia selaku divisi Hukum dan Pengawasan menyampaikan materi tentang Demokrasi untuk Prapemilih. Ilman menyampaikan bagaimana sebagai generasi muda menyiapkan diri untuk menjadi warga negara yang baik dalam proses demokrasi di Negara Indonesia. Pengenalan terhadap isu-isu yang terjadi dalam proses demokrasi untuk antisipasi dan cara menghindarinya.  Kegiatan di tiga sekolah juga disampaikan informasi tentang tahapan Pemilu 2024 untuk menambah pengetahuan dan persiapan bagi yang telah mempunyai hak pilih pada Pemilu 2024 nanti.

KPU Kabupaten Semarang menggelar sosialisasi dan pendidikan pemilih di SMA Negeri 1 Bergas

Bergas, (01/09) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Semarang menggelar sosialisasi dan pendidikan pemilih di SMA Negeri 1 Bergas. Acara ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang proses pemilihan umum kepada generasi muda, yang akan menjadi pemilih masa depan. Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh siswa-siswi SMA Negeri 1 Bergas, serta sejumlah pengurus sekolah dan guru pendamping. Dalam sambutannya, Ibu Siti Solichah yang menjabat sebagai Anggota KPU Kabupaten Semarang pada Divisi Sosdiklih, Parmas dan SDM, menyampaikan tentang pentingnya peran pemilih pemula dalam proses demokrasi. Selama acara, para siswa mendapatkan informasi tentang tata cara pemilihan umum, jenis-jenis pemilu, serta peran KPU dalam mengawasi dan mengelola pemilu. Siswa juga diberikan pemahaman tentang pentingnya partisipasi aktif dalam proses politik dan pemilihan umum sebagai wujud kontribusi mereka terhadap demokrasi. Guru pendamping dari SMA Negeri 1 Bergas, Bapak Sutoyo, menyambut baik kegiatan sosialisasi ini. "Kami sangat berterima kasih kepada KPU Kabupaten Semarang yang bersedia memberikan wawasan penting kepada siswa-siswi kami. Pengetahuan ini akan membantu siswa untuk menjadi warga negara yang sadar akan hak dan kewajibannya di masa depan," kata Bapak Sutoyo. Kegiatan ini juga melibatkan sesi tanya jawab, di mana siswa-siswi bisa mengajukan pertanyaan terkait pemilu dan peran KPU. Para peserta juga diberikan materi tentang cara mendaftar sebagai pemilih dan tata cara memeriksa daftar pemilih. KPU Kabupaten Semarang berharap bahwa melalui kegiatan sosialisasi seperti ini, generasi muda akan semakin termotivasi untuk berpartisipasi dalam pemilihan umum dan ikut serta dalam proses demokrasi negara ini. Bergas, (01/09) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Semarang menggelar sosialisasi dan pendidikan pemilih di SMA Negeri 1 Bergas. Acara ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang proses pemilihan umum kepada generasi muda, yang akan menjadi pemilih masa depan. Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh siswa-siswi SMA Negeri 1 Bergas, serta sejumlah pengurus sekolah dan guru pendamping. Dalam sambutannya, Ibu Siti Solichah yang menjabat sebagai Anggota KPU Kabupaten Semarang pada Divisi Sosdiklih, Parmas dan SDM, menyampaikan tentang pentingnya peran pemilih pemula dalam proses demokrasi. Selama acara, para siswa mendapatkan informasi tentang tata cara pemilihan umum, jenis-jenis pemilu, serta peran KPU dalam mengawasi dan mengelola pemilu. Siswa juga diberikan pemahaman tentang pentingnya partisipasi aktif dalam proses politik dan pemilihan umum sebagai wujud kontribusi mereka terhadap demokrasi. Guru pendamping dari SMA Negeri 1 Bergas, Bapak Sutoyo, menyambut baik kegiatan sosialisasi ini. "Kami sangat berterima kasih kepada KPU Kabupaten Semarang yang bersedia memberikan wawasan penting kepada siswa-siswi kami. Pengetahuan ini akan membantu siswa untuk menjadi warga negara yang sadar akan hak dan kewajibannya di masa depan," kata Bapak Sutoyo. Kegiatan ini juga melibatkan sesi tanya jawab, di mana siswa-siswi bisa mengajukan pertanyaan terkait pemilu dan peran KPU. Para peserta juga diberikan materi tentang cara mendaftar sebagai pemilih dan tata cara memeriksa daftar pemilih. KPU Kabupaten Semarang berharap bahwa melalui kegiatan sosialisasi seperti ini, generasi muda akan semakin termotivasi untuk berpartisipasi dalam pemilihan umum dan ikut serta dalam proses demokrasi negara ini.

PEMBELAJARAN DEMOKRASI di SMAN 1 TENGARAN

Tengaran (28/8), KPU Kabupaten Semarang hadir melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih di SMAN 1 Tengaran dengan tema “Pemilihan Ketua Osis Sebagai Wadah Pembelajaran Demokrasi”. Kegiatan yang merupakan bagian dari Program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Suara Demokrasi kegiatan ini diikuti oleh 385 siswa-siswi kelas XI, dan 25 guru SMAN 1 Tengaran. Kepala Sekolah SMAN 1 Tengaran, Drs. Tri Ajar Suprapto Al Kusworo, M.Pd dalam sambutanya mengharapkan dengan adanya kegiatan sosialisasi ini siswa-siswi sebagai pemilih pemula melek akan demokrasi atau paham demokrasi sehingga dapat mengetahui bagaimana tata cara pelaksanaan pemilu dan pada saat memiliki hak pilih bisa menggunakan hak pilihnya dengan benar. Selanjutnya, Anggota KPU Kabupaten Semarang Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi dan Hubungan Masyarakat, Siti Solichah selaku narasumber dalam kegiatan tersebut menyampaikan materi tentang kepemiluan yang antara lain meliputi pengertian pemilu dan pemilihan, pentingnya memilih pemimpin, dampak money politics, asas pemilu dan pemilihan, tahapan dan jadwal Pemilu 2024, peserta pemilu, tata cara pemberian suara, tata cara memilih dan karakteristik pemilih pemula serta peran pemilih pemula dalam pemilu 2024. Kegiatan sosialisasi ditutup dengan tanya jawab, pemberian hadian kepada para siswa-siswi yang aktif berpartisipasi dalam kegiatan tersebut dengan mengajukan beberapa pertanyaan.

KPU Kab. Semarang Tinjau Pilkasim MAN 1 Semarang

(Suruh,19/08), KPU Kabupaten Semarang kembali hadir di MAN 1 Semarang. Kali ini adalah dalam rangka meninjau pelaksanaan Pemilihan Ketua Organisasi Intra Madrasah atau disebut sebagai Pilkasim yang merupakan kegiatan puncak program P5 di MAN 1 Semarang.  Kepala MAN 1 Semarang, Mustain dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 915 siswa ini selain merupakan kegiatan P5 juga merupakan pembelajaran demokrasi menuju Pemilu 2024. Ke depan diharapkannya siswa yang sudah berusia 17 tahun dapat menggunakan hak suaranya dengan sebaik-baiknya. Sementara itu, Ketua Komite sekolah, Asrofi berharap bahwa meskipun dalam pelaksanaan kegiatan Pilkasim tidak ada money politics namun di Pemilu nanti diharap siswa memahami bahwa hal tersebut harus dihindari. "Hancurnya sebuah negara karena politik uang", tegasnya.  Sedangkan Anggota KPU Kab. Semarang Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan partisipasi Masyarakat, Siti Solichah mengimbau bahwa satu suara dalam pelaksanaan pemilu sangat berarti dalam memilih pemimpin.  Dalam pelaksanaan Pilkasim, selain pelaksanaan pemungutan suara sebelumnya juga dilaksanakan penyampaian visi misi pasangan calon serta debat oleh pasangan calon ketua dan wakil ketua OSIM. Dimana terdapat 3 pasang calon yang mengikuti pemilihan ini.

KPU Kabupaten Semarang Isi Kegiatan P5 di MAN 1 Semarang

Suruh (14/8), KPU Kabupaten Semarang melaksanakan kegiatan pendidikan pemilih kepada 25 siswa-siswi dan 31 guru MAN 1 Semarang. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Kepala Sekolah MAN 1 Semarang, Musta’in dalam sambutanya mengharapkan agar siswa-siswi sebagai pemilih pemula dapat mengikuti kegiatan ini sampai akhir agar mengetahui bagaimana tata cara pelaksanaan pemilu. Selanjutnya, Anggota KPU Kabupaten Semarang Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi dan Hubungan Masyarakat, Siti Solichah selaku narasumber dalam kegiatan tersebut menyampaikan materi mengenai demokrasi dan kepemiluan. Selain pemaparan materi dan sesi tanya jawab, kegiatan ini juga diisi dengan simulasi pemungutan suara. Pada sesi akhir kegiatan ini, Solichah mengajak para guru dan siswa yang telah memenuhi syarat untuk menggunakan hak pilihnya pada tanggal 14 Februari 2024 dan menghindari money politic dan juga isu berbau SARA.

SMAIT Nurul Islam Tengaran menggandeng KPU Kabupaten Semarang dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)

Tengaran (7/8) Ketua KPU Kabupaten Semarang, Maskup Asyadi menjadi narasumber pada kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Suara Demokrasi dengan subtema “Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS sebagai Ajang Penanaman Nilai-Nilai Demokrasi” di SMAIT Nurul Islam Tengaran. Kegiatan ini diikuti oleh siswa siswi kelas X dan XI, guru dan karyawan SMAIT Nurul Islam Tengaran. Maskup menyampaikan  materi tentang kepemiluan yang antara lain meliputi pentingnya memilih pemimpin, dampak money politics, pengertian pemilu dan pemilihan, asas pemilu dan pemilihan, tahapan dan jadwal Pemilu 2024, peserta pemilu, tata cara pemberian suara, tata cara memilih dan karakteristik pemilih pemula serta peran pemilih pemula dalam pemilu 2024. Dalam kesempatan yang lain, Maskup mengajak para siswa-siswi untuk menggunakan hak pilihnya pada tanggal 14 Februari 2024 dan juga berpesan untuk saling menghargai dalam berdemokrasi. Selain itu, Maskup mengapresiasi siswa-siswi yang aktif berpartisipasi dalam kegiatan tersebut dengan mengajukan berbagai pertanyaan. Penyelenggaraan kegiatan ini  diharapkan dapat menjadi bekal dan pondasi awal untuk siswa sebagai pemilih baru yang akan turut memilih pada Pemilu 2024 nanti dan seterusnya.