
KPU Kabupaten Semarang bergandengan dengan SMP Negeri 6 Ambarawa Gelar Pemilos
Ambarawa, (15/12) SMP Negeri 6 Ambarawa Satu Atap menyelenggarakan Pemilihan Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (Pemilos) masa bakti 2022/2023. Penyelenggaraan Pemilos ini dilaksanakan dengan menggandeng KPU Kabupaten Semarang dalam rangka untuk memberikan pengalaman dan pemahaman kepada siswa akan pentingnya berdemokrasi.
”Pemilihan dengan sistem pemilu ini kita lakukan untuk memberikan pendidikan demokrasi dengan bijak, dan mengenalkan sejak dini tentang tahapan pemilu kepada peserta didik. Selain itu pelaksanaan pemilihan OSIS harus dilakukan secara demokratis di mana semua peserta didik memiliki hak yang sama untuk pengambilan keputusan yang tidak dapat dipengaruhi oleh siapa pun.” ucap Kepala SMP Negeri 6 Ambarawa Satu Atap, Ridholina dalam sambutannya.
Dalam pemilihan tersebut, SMP Negeri 6 Ambarawa Satu Atap bekerjasama dengan KPU Kabupaten Semarang dalam mempersiapkan logistik pemilihan berupa bilik suara, kotak suara, tinta, dan alat coblos. Pelaksanaan Pemilos tersebut mengedepankan protokol kesehatan dimana petugas dan pemilih memakai masker dan mencuci tangan sebelum masuk ke ruang TPS. Disamping itu, pencoblosan dilaksanakan 3 sesi agar tidak menimbukan kerumunan dan menjaga jarak.
Pemilos ini diawali dengan proses penjaringan, seleksi, pelaksanaan kampanye dari para kandidat dengan pemaparan visi dan misi mereka, yang dilanjutkan dengan pemberian sosialiasi tata cara pencoblosan. Ada tiga calon ketua OSIS yang mendaftarkan diri, yakni Febri Eka dan Agustina Tri.H, Luluk Mutiara dan Arya Bhakti, Maulinda dan Iin Setyawati.
Bapak Choiry selaku Guru Pembimbing berharap dengan adanya Pemilos diharapkan anak didiknya memahami alur, proses dan pelaksanaan pemilihan sehingga ke depannya tumbuh regenerasi petugas penyelenggara pemilu dan pemilihan yang akan datang.
Pemilos diikuti oleh seluruh siswa SMP Negeri 6 Ambarawa Satu Atap yang berjumlah 165 siswa yang dibagi menjadi 3 sesi pencoblosan agar tidak menimbulkan kerumunan. Baik panitia, pemilih dan calon merupakan siswa itu sendiri sehingga lebih merasakan nuansa demokratis pada Pemilos ini.