BELAJAR DEMOKRASI MELALUI KUNJUNGAN STUDY VISIT SMKN H. MOENADI UNGARAN KE KPU KABUPATEN SEMARANG
BELAJAR DEMOKRASI MELALUI KUNJUNGAN STUDY VISIT SMKN H. MOENADI UNGARAN KE KPU KABUPATEN SEMARANG
oleh: Sifa Putri Anggriani
Sebagai generasi muda yang kelak akan menjadi pemilih dan pemimpin masa depan, siswa perlu memahami bagaimana sistem demokrasi di Indonesia dijalankan. Berangkat dari semangat itu, SMKN H. Moenadi Ungaran melaksanakan kegiatan study visit ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kab Semarang pada Rabu, 8 Oktober 2025.
Kegiatan ini diikuti oleh para siswa kelas XI yang didampingi oleh guru pendamping. Tujuan utama dari kunjungan ini adalah untuk menambah wawasan tentang tata cara pencoblosan yang benar, mengenal proses penyelenggaraan pemilu secara langsung, serta menumbuhkan kesadaran akan pentingnya berpartisipasi aktif dalam pesta demokrasi. Dengan mengunjungi KPU, diharapkan para siswa dapat belajar langsung dari sumbernya, tidak hanya sekadar melihatnya di internet.
Isi Kegiatan
Setibanya di kantor KPU Kab Semarang, rombongan SMKN H. Moenadi Ungaran disambut hangat oleh jajaran komisioner dan staf. Acara dibuka dengan sambutan dari perwakilan sekolah yang menyampaikan ucapan terima kasih atas kesempatan belajar yang diberikan. Setelah itu, pihak KPU membagi siswa SMKN H. Moenadi ke dalam beberapa kelompok untuk diberikan tugas yang harus dilakukan.
Beberapa kelompok mendapatkan penjelasan mengenai fungsi, tugas, dan tanggung jawab lembaga KPU dalam penyelenggaraan pemilu, sementara kelompok lainnya mengikuti kegiatan yang bersifat interaktif.
Sesi yang paling menarik bagi para siswa adalah simulasi tata cara pencoblosan. Dalam simulasi ini, petugas KPU memperagakan seluruh tahapan yang biasa dilakukan di Tempat Pemungutan Suara (TPS), dimulai dari proses pendaftaran pemilih menggunakan identitas diri, verifikasi dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), hingga pembagian surat suara.
Para siswa diperlihatkan bagaimana prosedur mencoblos yang benar. Petugas menjelaskan bahwa setiap pemilih diberikan surat suara sesuai dengan jenis pemilihan yang sedang berlangsung. Di bilik suara, pemilih menggunakan paku untuk mencoblos tepat pada kolom calon atau partai politik pilihannya. Jika coblosan dilakukan di luar kotak atau mengenai dua gambar sekaligus, maka surat suara dianggap tidak sah.
Setelah mencoblos, surat suara dilipat kembali dan dimasukkan ke dalam kotak suara yang telah disiapkan. Sebelum meninggalkan TPS, pemilih wajib mencelupkan salah satu jarinya ke dalam tinta sebagai tanda bahwa hak pilih telah digunakan. Petugas juga menjelaskan bahwa tinta tersebut berfungsi untuk mencegah seseorang memilih lebih dari satu kali.
Wawasan Baru yang Didapat
Dari kunjungan ini, para siswa SMKN H. Moenadi Ungaran memperoleh banyak pengetahuan baru. Mereka memahami bahwa pemilu tidak hanya tentang mencoblos di bilik suara, tetapi juga merupakan bagian dari proses panjang yang melibatkan perencanaan, pendataan, pengawasan, hingga pelaporan hasil akhir.
Para siswa juga menyadari pentingnya menjadi pemilih cerdas. Petugas KPU mengingatkan bahwa setiap suara sangat berharga karena dapat menentukan arah pembangunan bangsa. Oleh karena itu, pemilih harus benar-benar mengenal calon yang dipilih, bukan karena iming-iming atau pengaruh media sosial, melainkan berdasarkan rekam jejak dan program yang ditawarkan.
Kegiatan ini juga memberikan gambaran nyata bahwa demokrasi memerlukan partisipasi aktif masyarakat. Tanpa kesadaran warga untuk menggunakan hak pilihnya dengan jujur dan bertanggung jawab, pemilu tidak akan berjalan dengan baik. Siswa pun belajar bahwa KPU memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga keadilan, keterbukaan, dan kepercayaan publik terhadap hasil pemilu.
Refleksi Pribadi
Sebagai peserta kegiatan, saya merasa kunjungan ke KPU Kab Semarang merupakan pengalaman yang sangat berharga. Sebelumnya, saya hanya tahu pemilu sebatas kegiatan mencoblos di TPS yang sering diberitakan di televisi dan internet. Namun setelah mengikuti simulasi dan mendengar langsung penjelasan dari petugas, saya jadi paham bahwa prosesnya jauh lebih kompleks dan membutuhkan kerja sama banyak pihak.
Saya juga merasa bangga karena bisa belajar langsung di lembaga resmi negara yang berperan penting dalam menjaga demokrasi. Kegiatan ini membuat saya lebih menghargai hak suara yang saya miliki. Saat nanti sudah berusia 17 tahun dan berhak memilih, saya ingin menggunakan hak pilih saya dengan bijak dan bertanggung jawab.
Penutup
Kegiatan study visit SMKN H. Moenadi Ungaran ke KPU Kab Semarang memberikan pengalaman yang tidak hanya menambah pengetahuan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai demokrasi dalam diri para siswa. Melalui simulasi dan penjelasan yang disampaikan, peserta memahami bahwa mencoblos bukan hanya sekadar menandai surat suara, melainkan bentuk nyata partisipasi dalam menentukan masa depan bangsa.
Dari kunjungan ini dapat disimpulkan bahwa pemilu merupakan tanggung jawab bersama antara penyelenggara dan masyarakat. KPU berperan memastikan proses berjalan transparan dan adil, sementara masyarakat bertugas menggunakan hak pilih dengan jujur.
Kegiatan semacam ini sangat penting untuk terus dilakukan agar generasi muda memahami bahwa demokrasi bukan sekadar kata, tetapi tindakan nyata yang dimulai dari hal sederhana, yaitu datang ke TPS dan mencoblos dengan benar. Dengan pengetahuan yang diperoleh dari kunjungan ini, diharapkan siswa SMKN H. Moenadi Ungaran dapat menjadi pemilih cerdas dan warga negara yang berintegritas dalam kehidupan berdemokrasi.